Monday, 27 November 2017

Bagaimana Menghitung Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Specific Fuel Consumption - SFC)?


Untuk mendapatkan energi panas diperlukan campuran gas yang terdiri dari udara dan bahan bakar. Banyaknya bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan energi panas tergantung pada besar volumu langkah torak dan efesiensi volumetrik atau pengisian. Konsumsi bahan bakar biasanya dikenal yang menyatakan jarak tempuh kendaraan tiap satu liter bahan bakar.

Konsumsi bahan bakar jika dibandingkan dengan daya mesin yang dihasilkan selama kurun waktu tertentu dikenal dengan istilah “konsumsi bahan bakar spesifik”.

Atau:

Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Specific Fuel Consumption - SFC) adalah indikator keefektifan suatu motor bakar torak dalam menggunakan bahan bakar yang tersedia untuk menghasilkan daya. Dengan demikian, semakin kecil SFC maka dapat dikatakan motor semakin hemat bahan bakar.

Nilai konsumsi bahan bakar spesifik bervariasi dan dipengatuhi oleh besar kecilnya harga efesiensi panas.

Pada motor bakar dengan intake manifold yang dihaluskan, aliran masuk bahan bakar mempunyai tekanan lebih tinggi karena rugi gesekan lebih kecil bila dibandingkan dengan intake manifold normal, keadaan ini membuat bahan bakar dari karburator ke ruang bakar dengan laju aliran lebih rendah atau konsumsi bahan bakar lebih rendah.

Hal ini berdasar prinsip dari karburator di mana bahan bakar ke luar dari tanki karena adanya beda tekanan antara tekanan bahan bakar di saluran keluaran dengan tekanan udara di karburator. Semakin rendah beda tekanan maka semakin sedikit bahan bakar yang keluar

Gambar SFC motor bakar

Sunday, 26 November 2017

Jenis Motor Bakar Torak

Motor bakar torak terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Motor Bensin (Otto) dan Motor Diesel. Perbedaan kedua yaitu motor bensin menggunakan bahan bakar bensin (premium), sedangkan motor diesel menggunakan bahan bakar solar. Perbedaan yang utama juga terletak pada sistem penyalaannya, di mana pada motor bensin digunakan busi sebagai sistem penyalaannya sedangkan pada motor diesel memanfaatkan suhu kompresi yang tinggi untuk dapat membakar bahan bakar solar.

Prinsip Kerja Motor Bensin

Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, dan dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan dalam silinder motor.

Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan akan memutarkan poros engkol. Torak juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran udara bensin pada saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.

Kerja periodik di dalam silinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan bensin ke dalam silinder, kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran dari dalam silinder inilah yang disebut dengan “siklus motor”. Pada motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu:
  • Motor bakar 4 tak (4 langkah atau 4 gerakan) .Pada motor 4 tak, untuk melakukan satu siklus kerja memerlukan 4 gerakan torak atau dua kali putaran poros engkoL
  • Motor bakar 2 tak ( 2 langkah atau 2 gerakan). Motor 2 tak, untuk melakukan satu siklus kerja memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran poros engkol.

Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah 

Torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan reciprocating. Titik tertinggi yang dicapai oleh torak disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan dari TMA ke TMB disebut langkah torak (stroke). Pada motor 4 langkah mempunyai 4 langkah dalam satu gerakan yaitu langkah penghisapan, langkah kompresi, langkah kerja dan langkah pembuangan.

Adapun urutan proses kerja Motor Bensin 4 tak dapat dijelaskan sebagai berikut :

Langkah hisap

Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila jarum dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sambil menutup bagian ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila plunyer ditarik dengan tiba-tiba), dengan membebaskan jari akan menyebabkan udara masuk ke alat suntik dan akan terdengar suara letupan. Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih rendah dari tekanan udara luar. Hal yang sama juga terjadi di motor, torak dalam gerakan turun dari TMA ke TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran udara bensin dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan katup buang menutup.

Gambar  Langkah Hisap. 

Langkah kompresi

Dalam gerakan ini campuran udara bensin yang di dalam silinder dimampatkan oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Katup hisap dan katup buang akan menutup selama gerakan, tekanan dan suhu campuran udara bensin menjadi naik. Bila tekanan campuran udara bensin ditambah, maka tekanan serta ledakan terjadi semakin besar.

Tekanan kuat ini akan mendorong torak ke bawah. Torak sudah melakukan dua gerakan atau satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran.
Gambar  Langkah Kompresi 

Langkah usaha

Dalam gerakan ini, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup buang masih tertutup

Torak telah melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar satu setengah putaran.

Gambar Langkah Usaha

Langkah buang

Dalam gerak ini, torak terdorong ke TMB dan naik kembali ke TMA untuk mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder.

Gambar Langkah Buang.

Selama gerak ini katup buang terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas, torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Torak motor telah melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2 putaran, dan telah menghasilkan satu tenaga. Di dalam motor sebenarnya, membuka dan menutupnya katup tidak terjadi tepat pada TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih cepat atau lambat, ini dimaksudkan untuk lebih efektif untuk aliran gas.
Jadi : Motor 4 Tak adalah motor yang memerluhkan 4 kali langkah  torak ( 2 putaran poros engkol ) untuk menghasilkan 1 kali usaha

Nama bagian mekanisme engkol dan katup motor 4 Tak


Gambar Motor 4 tak

Keterangan
  1. Pena torak 
  2. Roda gigi poros kam 
  3. Roda gigi poros engkol 
  4. Panci oli 
  5. Busi 
  6. Katup isap 
  7. Poros Kam 
  8. Tuas katup 
  9. Batang Penggerak 
  10. Poros engkol 
  11. Batang Penekan katup 
  12. Karburator

Proses kerja Motor Bensin 2 tak

Bila torak bergerak dari TMB ke titik mati atas (TMA), maka gas yang ada diatas torak mulai dikompresikan, sehingga tekanan dan temperatur naik. Sedangkan dibawah torak terjadi proses pengisian sebab saat torak bergerak keatas ruangan dibagian bawah torak akan vacuum. Campuran bahan bakar-udara dari karburator dapat masuk melaui inlet port.

Beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA busi memercikan bunga api, dengan demikian terjadi pembakaran yang menyebabkan tekanan, dan temperatur naik, sehingga torak terdesak kebawah ke TMB.

Dibagian bawah torak gas yang telah menempati ruang bwah torak akan tertekan keatas melalui tranfer port (saluran bilas) yang mulai terbuka. Saat mulai terjadinya pembilasan (pemasukan gas baru dan pengeluaran gas bekas).
Jadi : Motor 2 Tak adalah motor yang memerluhkan 2 kali langkah torak ( 1 putaran poros engkol ) untuk menghasilkan1 kali usaha.

Gambar  Langkah Kerja Motor 2tak.
 Urutan Proses Kerja Motor 2 Tak.
Langkah torak
Kejadian di atas torak
Kejadian di bawah torak
Torak bergerak dari TMB ke TMA ( I )
·         Akhir pembilasan diikuti pemampatan bahan bakar + udara
·         Setelah dekat TMA pembakaran dimulai.
·         Campuran bahan bakar dan udara baru masuk keruang engkol melalui saluran masuk
Torak bergerak dari TMA ke TMB ( II )
·         Akibat pembakaran, tekanan mendorong torak ke TMB.
·         Saluran buang terbuka, gas bekas terbuang dan didorong gas baru (pembilasan)
·         Campuran bahan bakar dan udara di ruang engkol tertekan dan akan naik keruang atas torak lewat saluran bilas

Nama bagian-bagian motor 2Tak dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar Motor 2 tak.
  1. Kepala silinder 
  2. Saluran isap 
  3. Sirip pendingin 
  4. Torak
  5. Batang torak 
  6. Poros Engkol 
  7. Bantalan Batang 
  8. Saluran Buang
  9. Ruang Engkol 
  10. Saluan Bilas 
  11. Busi


Jumlah dan Penempatan Silinder Motor

Jumlah silinder

Jika ditinjau dari jumlah silinder, motor bakar terbagi atas : motor bakar satu silinder dan motor dengan lebih dari satu silinder (2, 3, 4, 6, 8, dst).

Gambar 1 menunjukan motor bakar dengan 1 silinder dan gambar 2 menunjukan motor bakar dengan 4 silinder

Alasan motor dibuat lebih dari satu silinder
  • Motor lebih tenang, karena gaya penggerak poros engkol lebih merata.
  • Getaran kecil, karena gaya-gaya torak saling menyeimbangkan

Susunan Silinder 

Jika ditinjau dari susunan silinder, motor bakar torak dapat dibagi menjadi :

Sebaris

Silinder-silinder sebaris ditempatkan dalam sebuah deretan seperti terlihar pada gambar . Keuntungannya :
  • Konstruksi sederhana
  • Tak banyak getaran
  • Perawatan mudah
  • Bila jumlah silinder lebih dari 4 konstruksi terkesan panjang
  • Keseimbangan getaran jelek jika jumlah silinder kurang dari 4
Gambar Silinder Sebaris.

“V”

Motor bentuk “V” adalah motor yang silinder-silinder disusun dalam dua baris dengan medengan membentuk sudut satu sama membentuk sudut satu sama lain seoerti terlihat pada gambar berikut


Gambar. Silinder “V.”

Keuntungannya :
  • Konstruksi pendek untuk silinder banyak
  • Poros engkol sederhana ( dua batang torak pada satu pena )
  • Perlu 2 kolektor gas buang
  • Keseimbangan getaran lebih buruk dari motor sebaris

Boxer (tidur)

Adalah motor bakar torak yang silinder-silindernya dalam sebuah motro rata (Flat) ditempatkan sejajar betentangan seperti terlihat pada gambar 7.

Gambar Silinder Boxer.

Keuntungannya :
  • Konstruksi pendek dan rendah
  • Keseimbangan getaran lebih baik dari lainnya
  • Perlu 2 kolektor gas buang
  • Saluran isap panjang jika hanya satu karburator

Proses Pembakaran Motor

Motor bakar adalah suatu pesawat yang digunakan untuk merubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas (termal), dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.

Pembakaran di dalam silinder adalah reaksi kimia tu reaksi persenyawaan bahan bakar dengan udara (oxygen), yang diikuti dengan timbulnya panas. Panas yang dilepas selama proses pembakaran inilah yang digunakan untuk tenga/power.

Mekanisme pembakaran dipengaruhi oleh keseluruhan proses pembakaran di mana atom-atom dari bahan bakar dapat bereaksi dengan oxigen dan membentuk gas. Perbandingan campuran kira-kira 12 sampai 15 berbading 1, artinya 12 – 15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar.

Pada motor bensin menggunakan bahan bakar bensin yang mudah terbakar dan mudah menguap. Campuran udara dan bensin yang masuk kedalam silinder dan dikompresikan oleh torak pada tekanan 8-15 bar atau 8-15 kg/cm² dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik (busi). Kecepatan pembakaran 10 -25 m/det, suhu udara naik hingga 2000-2500⁰ C , tekanan pembakaran berkisar 30- 40 bar.

Proses pembakaran pada motor bensin dapat terjadi apabila :
  1. Campuran bahan bakar udara masuk kedalam silinder.
  2. Campuran dikompresikan.
  3. Bahan bakar dinyalakan dengan bunga api listrik (busi).
Bensin mengandung unsur-unsur carbon dan hydrogen yang dapat terbakar apabila :
  1. Hydrocarbon terbakar bersama oxygen sebelum carbon bergabung dengan oxygen. 
  2. Carbon terbakar lebih dahulu daripada hydrogen. 
  3. Senyawa hydrocarbon terlebih dahulu bergabung dengan oxygen dan membentuk senyawa (senyawa hydroxilasi) dan kemudian terbakar (thermis). 
Jika pembakaran berlangsung, diperlukan :
  1. Bahan bakar dan udara dimasukan kedalam silinder.
  2. Bahan bakar dipanaskan hingga suhu nyala.
Dalam pembakaran hydrocarbon yang normal tidak akan terjadi jelaga jika kondisinya memungkinkan untuk proses hydroxilasi. Hal ini dimungkinkan bila pencampuran pendahuluan (premixture) antara bahan bakar dan udara mempunyai waktu yang cukup untuk memasukan oxygen kedalam molekul hydrocarbon.

Bila oxygen dan hydrogen tidak bercampur dengan baik, maka akan terjadi proses cracking di mana pada nyala akan timbul asap. Pembakaran semacam ini disebut pembakaran tidak sempurna.

Ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi pada pembakaran motor bensin, yaitu:
  1. Pembakaran sempurna (normal), di mana bahan bakar dapat terbakar seluruhnya pada saat dan kondisi beban yang dikehendaki.
  2. Pembakaran tidak sempurna (tidak normal), di mana sebagian bahan bakar tidak ikut terbakar, atau atau tidak terbakar bersama-sama pada saat dan kondisi yang dikehendaki.

Pembakaran Sempurna (normal)

Grafik pembakaran sempurna dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar. Grafik Pembakaran Sempurna.

Pada gambar memperlihatkan suatu grafik yang menunjukan hubungan antara tekanan dari sudut engkol mulai dari saat penyalaan sampai akir pembakaran. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa beberapa derajat setelah TMA.

Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin dimulai pada saat terjadinya loncatan bunga api pada busi. Selanjutnya api membakar gas bakar yang berada di sekelilingnya dan terus menjalar ke seluruh bagian sampai semua partikel gas bakar terbakar habis. Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin dimulai pada saat terjadinya loncatan api pada busi. Selanjutnya api membakar gas bakar yang berada disekelilingnya dan terus menjalar sampai seluruh partikel terbakar. Pada saat gas bakar dikompresikan , tekanan dan suhunya naik sehingga terjadi reaksi kimia dimana molekul hidro karbon terurai dan bercampur dengan oxygen dan udara. Bentuk ruang bakar yang dapat menimbulkan turbulensi pada gas tadi akan membuat gas dapat bercampur secara homogen.

Pembakaran Tidak Sempurna (Autoignition)

Pembakaran tidak sempurna merupakan proses pembakaran dimana sebagian bahan bakar tidak ikut terbakar, atau tidak terbakar bersama pada saat keadaan yang dikehendaki. Bila oxygen dan hdrokarbon tidak bercampur dengan baik maka akan terjadi proses pembakaran tidak normal timbul asap. Pembakaran semacam ini disebut pembakaran tidak sempurna. Akibat pembakaran tidak sempurna yaitu: Detonasi, dan Pre-ignition

Detonasi

Dalam hal ini gas baru yang belum terbakar terdesak oleh gas yang yang telah terbakar, sehingga tekanan dan suhu naik sampai keadaan hampir tebakar. Jika pada saat ini gas terbakar dengan sendirinya maka akan timbul ledakan (detonasi) yang menghasilkan gelombang kejutan (explosip) berupa suara ketukan (knocking noise) yang terjadi pada akhir pembakaran. Tekanan pembakaran dalam silinder lebihcept dari 40kg/cm² tiap 0,001 detik. Akibatnya tenaga mesin berkurang dan akan memperpendek umur mesin. Hal-hal yang menyebabkan knocking adalah:
  1. Perbandingan kompresi yang tinggi, tekanan kompresi, suhu pemanasan campuran, dan suhu silinder yang terlalu tinggi.
  2. Pengapian yang terlalu cepat.
  3. Putaran mesin rendah dan penyebaran api lambat.
  4. Penempatan busi dan konstruksi ruang bakar tidak tepat, serta jarak penyebaran api terlampau jauh. 
Penyebab detonasi pada motor bensin terbagi dalam dua jenis :
  • Detonasi karena campurab bahan bakar sudah menyala sebelum busi mengeluarkan bunga api.. Hal ini disebabkan karena kotoran-kotoran arang yang tertimbun diatas kepla torak dan ruang bakar dan menyala terus menerus. Untuk menghilangkannnya kotoran-kotoran yang menenpel perlu dibersihkan.
  • Detonasi karena kecepatan pembakaran bahan bakar di sekitar busi sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan bahan bakar tidak dapat terbakar secara sempurna dan meninggalkan sisa bahan bakar yang belum terbakar terkompresikan, menyebabka suhu pembakaran naik. Bahan bakar terbakar dengan sendiirinya tanpa melalui busi. Artinya pembakaran bahan bakar lebih cepat daripada pembakaran normal.
Gambar Grafik Detonasi motor.

Pre-ignition

Gejala pembakaran tidak sempurna adalah pre-ignation peristiwanya hampir sama dengan knocking tetapi terjadi hanya pada saat busi belum memercikan bunga api.

Gambar Grafik Pre Ignation motor. 

Bahan bakar terbakar dengan sendirinya sebagai akibat dari tekanan dan suhu yang cukup tinggi sebelum terjadinya percikan bunga api pada busi.

Jadi pre-ignation adalah peristiwa pembakaran yang terjadi sebelum sampai pada waktu yang dikehendaki.

Pembakaran tidak lengkap

Pembakaran tidak lengkap yaitu apabila saat terjadinya loncatan bunga api pada busi untuk membakar semua hydrogen dan oxygen yang terkandung dalam campuran bahan bakar masih ada kelebihan atau kekurangan oxygen atau hydrogen.

Penggolongan Motor bakar torak.

Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.

Motor Pembakaran Luar

Motor pembakaran luar yaitu motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar motor, sehingga untuk melaksanakan pembakaran digunakan mekanisme tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi melalui media penghantar, kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya mesin uap dan turbin uap.

Motor Pembakaran Dalam

Motor pembakaran dalam yaitu motor yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam motor, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya: turbin gas, motor bakar torak dan mesin propulasi pancar gas.

Property Zat Murni dan Karakteristik Gas Ideal

ZAT MURNI

Zat murni adalah zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap pada semua bagiannya. Contoh zat murni misalnya, air, nitrogin, helium, CO₂, udara, dan lain -lain. Persyaratan sebagai zat murni tidak perlu hanya satu jenis saja, tetapi dapat berupa campuran zat asal campurannya homogin pada seluruh bagiannya. Udara merupakan campuran dari beberapa jenis zat tetapi masih bersifat zat murni, tetapi campuran antara minyak dengan air bukan merupakan zat murni karena tidak dapat bercampur secara homogen.

Zat murni dapat terwujud dalam fasa padat, fasa cair, atau fasa gas. Fasa padat mempunyai struktur molekul dengan jarak antar molekul paling kecil dan gaya ikat antar molekul paling besar, fasa cair mempunyai gaya ikat yang lebih kecil, dan fasa gas gaya ikat antar molekul paling kecil. Posisi molekul pada fasa padat relatif tetap, pada fasa cair molekul bergerak secara oscilasi, dan pada fasa gas molekul-molekul bergerak bebas tidak beraturan dan saling bertabrakan satu sama lainnya.

DIAGRAM FASA

Zat murni dapat mengalami perubahan fasa pada keadaan yang berbeda-beda, tergantung kepada kondisi property nya. Air berubah fasa menjadi gas pada temperatur sekitar 100 ⁰C apabila tekanannya 1 atm, tetapi pada tekanan lebih tinggi maka temperatur perubahan fasanya lebih tinggi pula. Gambar 2.1. menunjukkan diagram perubahan fasa cair-gas pada suatu zat murni, dengan koordinat tekanan dan temperatur.

Dari sifat tersebut diatas dapat digambarkan diagram perubahan fasa dari suatu zat murni secara lengkap, yaitu pada semua lingkup keadaan untuk zat murni tersebut. Contoh diagram perubahan fasa lengkap tersebut diperlihatkan pada Gambar 2.2 (a) dengan koordinat Tv dan Gambar 2.2 (b) untuk koordinat P-v. Garis fasa berbentuk lengkungan tajam pada bagian atasnya, garis disebelah kiri adalah garis liquid jenuh dan garis disebelah kanan adalah garis uap jenuh. Titik puncaknya merupakan titik kritis, dimana diatas titik tersebut kondisi fasa
Gambar 2.1. Diagram perubahan fasa cair – gas pada zat murni

Gambar 2.2. Diagram perubahan fasa suatu zat murni

kondisi liquid dan gas bersamaan. Keadaan titik kritis untuk zat murni air terjadi pada tekanan Pcr = 22,09 MPa, dan temperatur Tcr = 374,14⁰C. Daerah diantara garis liquid jenuh dengan garis uap jenuh adalah daerah terjadinya campuran antara fasa cair dan fasa gas. Garis putus-putus pada diagram Gambar 2.2 (a) menunjukkan lintasan proses penguapan zat murni pada tekanan konstan P1 dan P2 (dengan P2 > P1), dan terlihat bahwa lintasan proses penguapan pada tekanan P2 terjadi pada temperatur lebih tinggi daripada lintasan pada temperatur P1. Garis a-b menunjukkan pemanasan pada fasa liquid sampai mencapai titik cair jenuh di b. Sedang pada garis b-c terjadi proses penguapan yang terjadi pada temperatur konstan dan tekanan konstan, dengan fasa diantara titik b dan titik c adalah kondisi campuran antara liquid dan gas. Pada titik b adalah 100% liquid, sedang pada titik d adalah 100% fasa gas. Selanjutnya garis c-d menunjukkan pemanasan lanjutan dari uap, sehingga kondisi uapnya disebut uap panas lanjut (superheated steam). Panas yang dibutuhkan untuk pemanasan air pada garis a-b dan pemanasan uap pada garis c-d disebut panas sensibel, sedang panas yang diperlukan untuk proses penguapan pada garis b-c disebut panas laten. Terlihat pada Gambar 2.2 bahwa semakin tinggi tekanan fluida (juga temperaturnya), semakin pendek garis penguapan (garis b-c untuk tekanan P1) sehingga semakin kecil panas laten yang dibutuhkan. Garis putus-putus pada Gambar 2.2 (b) adalah garis isothermis pada diagram penguapan dengan koordinat P-v.

TABEL PROPERTY

Dalam analisis thermodinamika selalu dibutuhkan data nilai property dari suatu zat, pada semua lingkup keadaan untuk masing-masing zat yang diteliti. Nilai property dapat diprediksi dengan mengembangkan suatu persamaan matematis hubungan antar property dari zat yang bersangkutan. Namun biasanya bentuk hubungan antar property untuk semua zat sangat kompleks, srhingga sangat sulit untuk direpresentasikan dalam suatu persamaan yang sederhana. Karena itu data property biasanya dipresentasikan dalam bentuk Tabel Thermodinamika, yang berisi data property dari beberapa zat yang sering digunakan dalam aplikasi thermodinamika. Tabel tersebut membutuhkan data property yang sangat banyak, yang dikumpulkan dari hasil pengukuran yang membutuhkan waktu yang lama. Jenis property yang biasanya ada dalam Tabel Thermodinamika adalah tekanan, temperatur, volume spesifik, energy internal, panas laten, dan dua property baru yaitu enthalpy (h) dan entropy (s) yang akan dibahas dalam bab selan jutnya.

Data property untuk keadaan fasa campuran tidak dapat dilihat secara langsung dalam Tabel Thermodinamika, tetapi dapat dihitung dengan menggunakan parameter kualitas campuran (x) yaitu:

dimana : masa total campuran (mtotal)= masa liquid + masa uap = mf + m g

Parameter x mempunyai nilai nol yaitu apabila mg = 0 atau pada kondisi liquid jenuh, sedang x = 1 apabila mf = 0 atau mg = mtotal, yaitu pada keadaan uap jenuh. Hubungan antara parameter x dengan nilai property tertentu, misalnya enthalpy (h) adalah:



dimana:
h = enthapy pada kondisi campuran
hf = enthalpy pada keadaan liquid jenuh
hfg = pana laten

GAS IDEAL

Molekul-molekul gas didalam suatu ruangan yang dibatasi dinding bergerak kesegala arah dengan tidak beraturan (chaotic motion ). Karena gerakan tidak beraturan tersebut kemungkinan sering terjadi tumbukan antar molekul, sebelum menabrak dinding batas ruangan. Tabrakan molekul ke dinding ruangan tersebut terjadi secara terusmenerus, yang menimbulkan efek tekanan gas didalam ruangan tersebut. Semakin tinggi temperatur gas, maka semakin besar kecepatan geraknya sehingga menyebabkan momentum tumbukan terhadap dinding semakin besar. Akibatnya tekanan yang terjadi dida lam ruangan akan semakin besar pula.

Dari mekanisme gerakan molekul tersebut, maka dapat dibayangkan adanya suatu persamaan matematik hubungan antar variabel property gas didalam ruangan, terutama tekanan (P), temperatur (T), dan volume ruangan (V). Volume ruangan juga merupakan variabel karena menentukan jarak lintasan gerak molekul sebelum menabrak dinding. Namun untuk menurunkan persamaan hubungan secara analitis mengalami kesulitan, karena kompleksitas gerakan molekul, adanya gaya tarik-menarik antar molekul, dan pengaruh volume molekul sendiri. Karena itu kemudian diasumsikan adanya suatu jenis gas idea yang mempunyai sifat ideal, sehingga dimungkinkan penurunan persamaan matematis hubungan antar beberapa variabel dari property gas. Sifat-sifat gas ideal yang diinginkan tersebut tersebut adalah:
  1. Gaya tarik-menarik antar molekul gas diabaikan.
  2. Total volume molekul gas diabaikan terhadap volume ruangan.
Asumsi pertama memungkinkan bahwa semua energi kinetic molekul menghasilkan energi tumbukan molekul ke dinding, sedang asumsi kedua memungkinkan tidak ada pengurangan energi kinetik molekul karena tumbukan antar molekul diabaikan. Dengan kedua asumsi tersebut, maka secara analitis dapat diturunkan persamaan hubungan antar variabel P, v, dan T gas ideal, atau sering disebut persamaan keadaan gas ideal atau persamaan Boyle – Gay Lussac, sebagai berikut,
Pv = RT

dengan, 

P = tekanan absolut gas
v = volume spesiifik gas
R = konstanta gas
T = temperatur absolut gas

Boyle dan Gay Lussac mendapatkan persamaan tersebut melalui eksperimen pada kondisi gas pada tekanan sangat rendah, sehingga persamaan gas ideal dapat diaplikasikan pada gas sebenarnya apabila tekanannya sangat rendah. Dalam penelitian selanjutnya didapatkan apabila pada temperatur tinggi, atau pada tekanan sangat tinggi sekitar tujuh kali tekanan kritisnya, maka si fat suatu gas juga mendekati sifat gas ideal.

Besarnya konstanta gas R berbeda untuk setiap jenis gas, dan dapat dihitung dengan,


dengan, 
Rμ= konstanta gas universal
M = masa setiap molekul gas

Besarnya konstanta gas universal adalah sama untuk semua jenis gas yaitu R? = 8,314 kJ/(kmol.K). Masa gas didalam ruangan dapat dihitung apabila jumlah molekulnya diketahui, anadaikan junlah molekulnya N, maka masa gas didalam ruangan tersbut:

M = M N

Dan volume ruangan adalah: V = m v

Sehingga persamaan gas ideal dapat dituliskan dalam variabel volume
ruangan sebagai berikut.

P V = m R T 
(2.7)

P V = N R?T

Dari persamaan (2.7) dapat diturunkan hubungan antara variabel gas didalam ruangan pada dua keadaan yang berbeda, dengan masa gas (m) tetap sebagai berikut,



dengan indeks 1 dan 2 menunjukkan bahwa gas pada keadaan 1 dan pada keadaan 2.

Menurut penelitian, beberapa jenis gas seperti udara, oksigen, hidrogen, helium, argon, neon, CO2 dapat diperlakukan sebagai gas ideal dengan penyimpangan hasil perhitungan terhadap kondisi sebenarnya hanya sekitar 1%. Gas yang dipadatkan seperti uap didalam ketel uap, zat refrigeran didalam mesin pendingin tidak boleh diperlakukan sebagai gas ideal, karena penyimpangan atau kesalahan perhitungannya menjadi terlalu besar. Data property nya harus dilihat dalam Tabel Thermodinamika untuk gas yang bersangkutan.

PERSAMAAN KEADAAN GAS

Persamaan gas ideal cukup sederhana, namun seperti telah dibahas sebelumnya lingkup pemakaiannya terbatas. Banyak usaha dilakukan untuk mengembangkan persamaan keadaan gas, dengan lingkup pemaka ian yang lebih luas. Namun persamaan yang didapatkan umumnya lebih kompleks dibandingkan dengan persamaan gas ideal, seperti pada persamaan Van der Waals dan persamaan Beattie-Bridgeman sebagai berikut:

Persamaan Van del Waals.

Pada tahun 1873, Van der Waals mengajukan persamaan keadaan gas dengan tambahan dua konstanta a dan b sebagai berikut,


dengan nilai konstanta a dan b sebagai berikut.


Persamaan Van der Waals mempunyai ketelitian yang kurang baik, tetapi apabila konstanta a dan b dihitung menurut perilaku gas sebenarnya pada lingkup yang luas maka ketelitiannya menjadi lebih naik.

Persamaan Beattie-Bridgeman.

Persamaan Beattie – Bridgeman diajukan pada tahun 1928, dengan menggunakan lima konstanta sebagai berikut,



dengan konstanta A dan B dihitung dengan persamaan sebagai berikut



Aplikasi persamaan ini adalah sampai dengan  , denganadalah titik kritis dari densitas gas yang bersangkutan



Sumber:
Diktat TERMODINAMIKA DASAR
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST., MT.
Program Semi Que IV
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya

Konsep Dasar Thermodinamika

DEFINISI DAN APLIKASI THERMODINAMIKA

Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnet, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.

Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan kerja. Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamila.

Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19. Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik, yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik. Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.

BENTUK-BENTUK ENERGI

Telah disampaikan sebelumnya bahwa energi dapat terwujud dalam berbagai bentuk, yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnetik, energi gaya magnet, dan lain-lain. Suatu media pembawa energi dapat mengandung berbagai bentuk energi tersebut sekaligus, dan jumlah energinya disebut energi total (E). Dalam analisis thermodinamika sering digunakan energi total setiap satuan masa media (m), yang disebut sebagai energi per-satuan masa (e) yaitu,


Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu energi makroskopik dan energi mikroskopik. Energi makroskopik adalah keberadaan energi ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang ditentukan. Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE) dan energi potensial (PE). Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari zat pembawa energi sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan molekul zat tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi internal (U).

Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa pembawa energi, dan pengaruh luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat magnit, dan tegangan pemukaan fluida. Energi kinetis KE adalah energi yang disebabkan oleh gerakan relatif terhadap suatu referensi, dan besarnya adalah:

atau dalam bentuk energi per-satuan masa:

dengan, m = satuan masa media pembawa energi

V = satuan kecepatan gerakan masa.

Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan gravitasi, dan besarnya adalah:

PE = m g z
Atau dalam bentuk energi per-satuan masa,

pe = g z
dengan, g = gaya gravitasi ; z = posisi elevasi terhadap suatu referensi.

Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari struktur dan aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar molekul dan besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas molekul adalah kecepatan gerak molekul. Energi laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel merubah kecepatan gerak molekul, yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang ditinjau.

Energi kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi kimia sua tu zat, yang merupakan energi yang mengikat atom dalam molekul zat tersebut. Perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi pengikat atom dalam molekul, sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksothermis) misalnya dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara atom dengan intinya.

Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi makroskopik lain yaitu energi magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat daibaikan, sehingga energi total E dari masa pembawa energi tersebut adalah:

atau dalam bentuk energi per-satuan masa,

Dalam aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau biasanya tidak bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi potensial dan energi kinetisnya sama dengan nol.

SISTEM, PROSES, DAN SIKLUS THERMODINAMIKA

Suatu sistem thermodinamika adalah sustu masa atau daerah yang dipilih, untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (boundary), seperti terlihat pada Gambar berikut. Dalam aplikasinya batas sistem nerupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak.


Gambar. Skema sistem thermodinamika

Dalam thermodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis tetap dan tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem, tetapi volumenya bisa berubah. Yang dapat-keluar masuk sistem tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.

Dalam sistem terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot. Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah merupakan sistem thermodinamika terbuka, karena secara simultan ada energi dan masa keluar-masuk sistem tersebut.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem, seperti tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property yang disefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-lain.

Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).

Perubahan sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir disebut linasan proses seperti terlihat pada Gambar berikut
Proses dari keadaan 1 ke keadaan 2

Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari keadaan 1 melalui berbagai lintasan yang berbeda. Proses thermodinamika biasanya digambarkan dalam sistem koordinat 2 dua
property, yaitu P-V diagram, P-v diagram, atau T-S diagram. Proses yang berjalan pada satu jenis property tetap, disebut proses iso - diikuti nama property nya, misalnya proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume konstan), proses isothermis (temperatur konstan) dan la in-lain.

Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya. Pada Gambar (a) terlihat suatu siklus terdiri dari 2 jenis proses, dan Gambar (b) siklus lain dengan 4 jenis proses.

Gambar Diagram siklus thermodinamika

SISTEM SATUAN, TEKANAN, DAN TEMPERATUR.

Sistem Satuan.

Suatu sistem satuan adalah sistem besarn atau unit untuk mengkuantifikasikan dimensi dari suatu property. Sistem satuan yang sekarang dipergunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah Sistem SI (Sistem Internasional. Sistem ini menggantikan 2 sistem yang dipergunakan sebelumnya, yaitu sistem British dan sistem Metris.

Dalam sistem SI ada 7 macam dimensi dasar, yaitu panjang (m), masa (kg), waktu (detik), temperatur (K), arus listrik (A), satuan sinar (candela-c), dan satuan molekul (mol). Satuan gaya merupakan kombinasi dari masa dan percepatan, dan mempunyai besaran N (Newton), yang didefinisikan menurut Hukum Newton,

F = m a 

Dan 1 N adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/det2 pada suatu masa sebesar 1 kg sehingga.

1 N = 1 kg. m/det²

Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan percepatan sebesar medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.

W = m g

Satuan W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det² di permukaan laut dan semakin kecil dengan bertambahnya elevasi. Kerja yang merupakan salah satu bentuk energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan N.m, dan disebut pula J (Joule) yaitu,

1 J = 1 N.m 

Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya ukurannya dalam kJ (kilojoule) atau MJ (Mega Joule).

Tekanan.

Tekanan merupakan salah satu property yang terpenting dalam thermodinamika, dan didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau gas) pada satu satuan unit luas area. Istilah tekanan pada benda padat disebut tegangan (stress). Satuan tekanan adalah Pa (Pascal), yang didefinisikan sebagai,

1 Pa = 1 N/m²

Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam analisis thermodinamika sering digunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa = 106 Pa). Satuan tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric), atau atm (standard atmosphere), sebagai berikut.

1 bar = 10⁵ Pa = 0,1 Mpa = 100kPa
1 atm = 101. 325 Pa = 101,325 kPa = 1, 01325 bar


Pengukuran tekanan dengan menggunakan referensi tekanan nol absolut disebut tekanan absolut (ata), sedang tekanan manometer (ato) adalah tekanan relatif terhadap tekanan atmosfir. Tekanan vakum adalah tekanan dibawah 1 atm, yaitu perbedaan antara tekanan atmosfir dengan tekanan absolut, seperti ditunjukkan dalam Gambar  sebagai berikut,
Gambar. Hubungan pengukuran beberapa jenis tekanan

Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur tekanan vakum disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan atmosfir disebut barometer. Terdapat banyak jenis metode pengukuran tekanan seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser elektronik

Temperatur

Ukuran temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi panas pada suatu benda padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya menggunakan perubahan salah satu property suatu material karena panas, seperti pemuaian, dan sifat listrik. 

Prinsip pengukurannya adalah apabila suatu alat ukur ditempelkan pada benda yang akan diukur temperaturnya, maka akan terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai terjadi keadaan seimbang. Dengan demikian temperatur yang terterapada alat ukur adalah sama dengan temperatur pada benda yang diukur temperaturnya. Prinsip tersebut menghasilkan Hukum Thermodinamika Zeroth (Zeroth Law of Thermodynamics), yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal dengan benda ketiga maka dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang thermal walaupuntidak saling bersentuhan.

Dalam sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajad. Skala dari ukuran temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan skala ukuran Kelvin, tetapi titik nol ⁰C sama dengan 273,15 K. Titik nol ⁰C adalah kondisi es mencair pada keadaan standard atmosfir, sedang kondisi 0 K adalah kondisi nol mutlak dimana semua gerakan yang menghasilkan energi pada semua materi berhenti.

Dalam analisis thermodinamika, apabila yang dimaksudkan adalah ukuran temperatur maka yang digunakan adalah ukuran dalam K, sedang apabila analisis berhubungan dengan perbedaan temperatur maka baik ukuran ⁰C maupu K dapat digunakan.

Sumber:
Diktat Thermodinamika Dasar
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST., MT.
Program Semi Que IV
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya

Atom dan Ikatan Atom Penyusun Material

Sifat Atom

Pada material padat, atom-atom saling terikat. Ikatan inilah yang memberikan kekuatan dan menentukan sifat-sifat dari material tersebut. Sebagai contoh ikatan yang kuat akan mengakibatkan titik cair yang tinggi, modulus elastis tinggi, dan koefisien muai yang rendah. Karena besar pengaruhnya terhadap sifatsifat material tersebut, maka pada bab ini dibahas tentang atom dan ikatannya.

Pada ilmu material, atom dianggap sebagai satuan dari struktur intern. Dalam hal ini, bisa dijelaskan tentang atom sebagai berikut:

Atom-atom terdiri dari

  • Inti 
  • Elektron yang berputar mengelilingi inti, yang berkaitan dengan karakteristik magnetik dan kuantifikasi dari level energi 
Catatan:
  1. inti terdiri dari proton dan neutron
  2. massa proton >>>> massa elektron
  3. proton bermuatan positif (+), elektron bermuatan negatif ( –), dan netron bermuatan netral.

Suatu atom pada hakekatnya adalah netral

  • Massa atom didasarkan pada massa proton

Sifat atom erat kaitannya dengan jumlah elektron yang terdapat pada kulit (kulit terluar)

  • Atas dasar hal ini (kulit terluar) maka disusun table DAFTAR PERRIODIK yang dibuat oleh MENDELEYEV
  • Akibatnya :
  1. Dapat dikenal atom-atom dengan konfigurasi STABIL dan TIDAK STABIL dari susunan konfigurasi elektron.
  2. Contoh : atom-atom yang terletak pada kolom yang paling kanan (gas mulia) termasuk kategori STABIL, sedangkan atom-atom disebelah kiri TIDAK STABIL.
Analisisnya sbb :
  • He memiliki 2 elektron pada lintasan luar
  • Selain He (misalnya: Argon, Xenon, Neon, dsb) memiliki 8 elektron pada lintasan luarnya, dari 8 elektron ini diturunkan teori tentang STABILITAS ATOM yang dikenal dengan teori OKTET
Catatan:
  1. Atom-atom yang tidak stabil akan mengarah sehingga perlu tambahan elektron (dari atom sejenis atau dari atom lain)
  2. Atas dasar tersebut maka diturunkan konsep IKATAN ATOM (atomic bonding) dalam beberapa literatur disebut juga IKATAN KIMIA (chemical bonding)
Dengan adanya pengertian ikatan, maka dapat dianalisis sifat ikatannya:

Ikatan Atom

Ikatan atom dikelompokka pada dua, yakni ikatan Ikatan kuat (ikatan primer), dan ikatan lemah (ikatan sekunder). Ikatan kuat meliputi: ikatan ion (ikatan elektrovalen), ikatan kovalen (ikatan homopolar), dan ikatan logam (ikatan kovalen sesaat). Sedang ikatan lemah (ikatan sekunder), yakni ikatan van der walls.

Ikatan Kuat

Ikatan Ion

Ikatan yang diakibatkan oleh gaya elektrostatis diantara atom-atom yang berikatan, karena adanya transfer elektron (agar timbul konigurasi octet atau dua) Akibat dari perpindahan elektron yang menerima jadi negatif dan melepaskan jadi positif.

Ikatan Ion
Contoh : 
Ikatan Na11 Ch17 -> NaCl
Ikatannya sangat kuat
Titik cair menjadi tinggi

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan elektron secara bersamasama 
Molekul Hidrogen
Ikatan Kovalen


Contoh : 
H
C₁₂ 2 : 8 : 2
  1. Intan(karbon berikatan dengan karbon lainnya), tidak ada elektron yang bebas, sehingga keras.
  2. Grafit (salah satu lengan elektronnya tidak digunakan oleh ikatan. Elektron yang tidak digunakan menjadi lemah, memiliki elektron bebas.
Grafit disebut juga ikatan kovalen tidak tentu, bisa dibuat intan buatan dengan cara metalurgi.

Ikatan Logam

 Ikatan Logam
  1. Logam terdapat ditengah pada susunan berkala unsur, sehingga disebut TRANSISI; ada penyimpangan dalam pengisian orbit oleh elektron.
  2. Disebut juga ikatan kovalen sesaat; yang berperan dalam ikatan yang tidak hanya elektron pada kulit terluar, tapi juga pada kulit dalam. Melibatkan seluruh elektron dalam berikatannya (membentuk aan elektron)
  3. sifat ikatannya relatif rendah dibanding ikatan ion dan ikatan kovalen.

Ikatan Lemah (Ikatan Sekunder)


Ikatan Van Der Walls
Hanya karena efek polaritas, dikemukakan oleh Van Der Walls

Ikatan Van Der Walls

Ikatan Van Der Walls

Friday, 24 November 2017

Klasifikasi dan Sifat Material

Klasifikasi Material 

Berbagai jenis material digunakan manusia untuk memenuhi keperluan
hidupnya. Namun secara secara garis besar khususnya pada bidang teknik,
material teknik dikelompokkan pada tiga kelompok, yakni: logam, non logam, dan
komposit.

Logam atau metal adalah material yang paling banyak digunakan pada
bidang teknik. Secara garis besar logam dikelompokkan pada dua kelompok,
yakni: logam ferro dan logam non ferro. Logam ferro meliputi: besi (iron), baja
(steel), dan besi cor (cast iron). Logam non ferro adalah logam selain logam besi,
seperti, aluminum, tembaga, magnesium, dan paduan-paduannya.
Material non logam atau material bukan logam, yakni: polimer, dan keramik.
Polimer meliputi thermoset dan thermoplastis, yang di dalamnya termasuk juga
karet, dan plastik. Sedangkan keramik meliputi keramik konvensional dan keramik
modern, dari mulai gerabah, genting ubin, alat rumah tangga, sampai pada
keramik modern dan canggih seperti semikonduktor, komponen elektronik sampai
pada komponen pesawat luar angkasa yang tahan temperatur tinggi.

Komposit diartikan sebagai gabungan beberapa bahan, dimana bahanbahan
yang digabung masih bisa terlihat dengan mata telanjang. Sebagai contoh:
beton, ban mobil, dan fiberglass. Beton merupakan komposit gabungan keramik
dengan logam, yang bila beton dipotong masih termati atau terlihat logam baja dan
tembok sebagai bahan keramiknya. Ban mobil merupakan bahan komposit
gabungan polimer dan logam, yang bila potong, akan terlihat karet sebagai bahan
polimer dan kawat baja sebagai bahan logamnya. Fiberglass merupakan bahan
komposit gabungan polimer dengan keramik, dimana pada bahan tersebut terlihat
serat-serat sebahan bahan keramiknya, dan plastik sebagai bahan polimernya
yang juga merupakan matriknya.

Sifat Material

Material dimanfaatkan oleh manusia karena material punya sifat-sifat
(propertis) yang dibutuhkan manusia, seperti logam dimanfaatkan karena punya
sifat: kuat, keras, pengantar panas, pengantar listrik, dan diforinable (mudah
dibenruk). Sedangkan sifat-sifat (proferties) itu sendiri secara garis besar
dikelompokkan pada tiga, yakni: sifat fisik, sifat mekanik, dan sifat teknologi.
Contoh sifat-sifat tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Sifat fisik : kapasitas panas, koefisien muai, ketahanan korosi, dan koefisien gesek
  • Sifat mekanik : kuat, keras, ulet, dan tangguh.
  • Sifat teknologi : mampu bentuk, mampu las, dan mampu mesin.
Sifat fisik adalah sifat yang dihubungkan dengan keadaan fisik material
tersebut. Sedangkan sifat mekanik adalah sifat logam yang dikaitkan dengan
kelakuan logam tersebut jika dibebani dengan beban mekanik.

Beban mekanik dikelompokkan pada dua, yakni: Beban statik, dan
beban dinamik. Beban stastik adalah beban yang tidak berubah terhadap waktu,
dan beban dinamik adalah beban yang berubah terhadap waktu, seperti beban
angkot, atau beban pada kursi dimana yang duduknya ganti-ganti.

Sifat teknologi adalah sifat yang dikaitkan dengan kemudahan material
untuk diproses. Contoh: mampu mesin (machining ability), mampu las (welding
ability), dan mampu bentuk, (forming ability). Sifat-sifat material di atas diperoleh
dengan melakukan ‘pengujian’.

Dalam prakteknya antara sifat-sifat tersebut saling berpengaruh satu
dengan yang lainnya dan memungkinkan pengetahuan berkembang terus. Kalau
sifat mekanik bagus, maka sifat teknologinya tidak. Kalau sifat teknologinya bagus,
sifat yang lainnya tidak. Contoh: Baja yang kuat maka tidak tahan korosi, maka
dilapisi Zn (seng), sehingga ketahanan korosi naik. Sifat keras, maka tak muda
dibentuk. Sifat fisik lebih lanjut dibahas pada struktur dan sifat fisik material,
sedang yang banyak dibahas disini ”sifat mekanik dan sifat teknologi teknik
pembentukan, pelapisan dan seterusnya.

Sifat-sifat di atas diperoleh dengan cara pengujian, dan pada pengujian
harus ada: prosedur uji dan peralatan uji. Karena hasil pengujian harus bisa
dibandingkan :artinya prosedur uji harus mengikuti standar uji (begitu juga
peralatan ujinya). Standar uji yang harus diikuti tergantung permintaan konsumen.
Contoh DIN (jerman), JIS (Jepang), ASTM (USA), dan SNI (Indonesia).

Peralatan uji harus menghasilkan data yang sama setiap saat. Untuk itu
harus dilakukan proses kalibrasi di lab. Met. industri. Contoh timbangan. Umur
kalibrasi berbeda-beda, ada yang 6 bulan, 1 tahun, tiap dipakai dan seterusnya,
tergantung jenis alatnya.

Pengujian yang harus dilakukan tergantung sifat apa yang ingin diperoleh.
Jika sifat mekanik yang diinginkan, maka dpengujian mekanik yang dilakukan.
Untuk mengetahui sifat mekanik, maka dilakukan uji mekanik (mech testing).
Ada dua jenis pengujian mekanik jika dikaitkan dengan bebannya, yakni: uji
mekanik dengan beban ’ pembebanan statik’, dan uji mekanik dengan beban
’pembebanan dinamik’. Contoh pengujiannya, yakni:
  • Beban Statik : uji tarik (tensile test), uji puntir (tortion test), uji bentuk (inpacttest), uji keras (hardness test), uji mulur (creep test).
  • Beban dinamik : uji lelah (fatigue test)
Catatan. Beban statis itu tak murni statis sehingga dalam praktek di sebut juga
quasi static.

Sifat-sifat di atas perlu diketahui. Tujuannya supaya bisa menganalisis
untuk proses pemilihan bahan dan proses pembuatan product pada saat
mendesign.

Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli

Pengertian Pendidikan

UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Ki Hajar Dewantara

Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Prof. Herman H. Horn

Pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.

M.J. Langeveld

Pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.

Prof. Dr. John Dewey

Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.

H. Mahmud Yunus

Pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Wikipedia

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)

Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

Pengertian Pendidikan Kejuruan

UUSPN 2 1989

Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.

Undang-Undang Pendidikan Nasional (UUSPN) no. 20 tahun 2003

Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu dan siap pula melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

PP 29 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3

Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Snedden, 1917:8

Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan, otomotif telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya

Djojonegoro (1998)

Pendidikan Kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan orang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang lainnya. Ini berarti satu bidang studi dipelajari lebih mendalam daripada bidang studi lainnya sebagai bekal masuk kedunia kerja. Lebih lanjut Djojonegoro lebih lanjut merumuskan bahwa pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara lansung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan tambahan karier seseorang. Tampak bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan untuk memasuki dunia kerja.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu

Pengertian Pendidikan Vokasi

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).

Pengertian Pendidikan Teknologi

Pendidikan Teknologi Dasar menurut HJ. Grover dapat didefinisikan sebagai pendidikan untuk massa depan yang memberi anak-anak muda kesempatan untuk mempelajari berbagai jenis bahan, proses, produk industri dan permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan dan pekerjaan dalam dunia teknologi (SLO, basic Technology Education, Nov. 1995)

Pengertian Pendidikan Kedinasan

  • PP No.14 Tahun 2010 pasal 1 ayat (1) Pendidikan kedinasan adalah pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian lain, atau lembaga pemerintah nonkementerian yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai negeri dan calon pegawai negeri. 
  • Pendidikan kedinasan adalah pendidikan khusus yang di selenggarakan untuk untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai Departemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah non-Departemen 

Pengertian Pendidikan Keahlian

Pendidikan Keahlian adalah Pendidikan yang mengarahkan pesertanya untuk menguasai keahlian tertentu.

Pengertian Pendidikan Profesi

  • Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional. 
  • Pasal 15 UU No 20/2003Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Pengertian Pendidikan Kesetaraan

Pendidikan Kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/IMTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik. ( UU No.20 /2003 pasal 26 ayat 6 tentang kesetaraan)

Pengertian Pendidikan dan Latihan

  • Pendidikan dan pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000)
  • Pendidikan dan Pelatihan adalah proses memanusiakan manusia dan membekali pesertanya dengan keterampilan yang dapat digunakanuntuk menigkatkan kinerjanya (Zais 1986:317)

Pengertian Pendidikan Keterampilan

Pendidikan Keterampilan adalah Upaya seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya, baik jasmani maupun rohani untuk cakap melaksanakan tugas, dan profesional dalam bidangnya, berfikir sistematis, punya kreasi, yang tinggi untuk kehidupan yang lebih sempurna.

Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)

Pendidikan Kecakapan Hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didikdalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan,sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.

Pengertian Kursus

Kursus adalah Pelajaran di luar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Thursday, 23 November 2017

Nilai Ambang Batas (NAB)

Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat dalam lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambang batas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.

Nilai Ambang Batas Getaran

Untuk mengetahui pengaruh getaran terhadap kesehatan kerja, maka perlu diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara untuk mengetahui nilai ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada kemudian dibandingkan dengan NAB yang diijinkan. Berikut ini NAB getaran berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999.

Tabel Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan


Nilai Ambang Batas Suhu

Di Indonesia, parameter yang digunakan untuk menilai tingkat iklim kerja adalah Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB). Hal ini telah ditentukan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja, pasal 1 ayat 9 berbunyi :

“Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola”. 

Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran besarnya tekanan panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu Basah dan Bola (Tim Hiperkes, 2004), macamnya adalah:

Untuk pekerjaan diluar gedung

ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering

Untuk pekerjaan didalam gedung

ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi

Alat yang dapat digunakan adalah heat stress area monitor untuk mengukur suhu basah, temometer kata untuk menguku kecepatan udara dan termometer bola untuk mengukur suhu radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat mengunakan questemt digital. Pengukuran dilakukan pada tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan kira – kira satu meter dari pekerja.

Standar Iklim Kerja di Indonesia



Catatan :
  • Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 – 200 kilo kalori /jam.
  • Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 – 350 kilo kalori/ jam.
  • Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 – 500 kilo kalori /jam.

Nilai Ambang Batas Kebisingan

Kebisingan dapat menyebabkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada pendengaran. Untuk menanggulangi kebisingan di pabrik, beberapa Negara menetapkan Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan.

Nilai Ambang Batas kebisingan di tempat kerja adalah intensitas suara tertinggi yang merupakan nilai rata-rata, yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang menetap untuk waktu kerja terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

Berikut ini batas waktu pemaparan kebisingan per hari yang direkomendasikan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 1999


Nilai Ambang Batas Penerangan

Standar berdasarkan PMP NO. 7 / 1964 Untuk pekerjaaan membedakan barang-barang yang agak kecil yang agak teliti paling sedikit 200 LUX ( ini yang di pakai dalam pengkuran penerangan pada praktikum k3 tentang penerangan)
  • Selain itu untuk penerangan darurat paling sedikit 5 lux
  • Halaman dan jalan di perusahaan paling sedikit 20 lux
  • Pekerjaaan yang membedakan barang kasar paling sedikit 50 lux
  • Pekerjaan membedakan barang-barang kecil sepintas lalu paling sedikit 100 lux
  • Pekerjaaan yang membedakan yang teliti dari bang yang kecil dan halus paling sedikit 300 lux
  • Perbedaan membedakan barang halus dengan kontras sedang dan dalam waktu lama antara 500-1000 lux
  • Pekerjan yang membedakan barang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang untukwaktu lama paling sedikit 1000 lux